Minggu, 18 Juli 2010

Pacu Jalur sebagai Perekat Kebersamaan
DARI masa ke masa, tradisi pacu jalur Batang Kuantan senantiasa mendapat perhatian yang luar biasa dari segenap masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau dan sekitarnya.
Ihwalnya, pada zaman penjajahan pemerintah kolonial Belanda atau sekitar 104 tahun silam, tradisi ini sudah menjadi event kolosal bagi masyarakat dalam menyambut musim panen. Rasa gembira atas kerberhasilan dalam bercocok tanam tersebut mereka apresiasikan ke dalam event lomba adu cepat mengarungi derasnya arus Sungai Kuantan dengan menggunakan jalur (sampan).
Pacu jalur merupakan sebuah produk seni masyarakat Kuantan yang lahir dan berasal dari sebuah perpaduan unsur seni ukir, musik, tari, olahraga. Tak kalah pentingnya ialah semangat kebersamaan.
Di sisi lain, pacu jalur oleh masyarakat Kuansing juga diyakini memiliki kekuatan magis dan spiritual. Menariknya lagi, ada sebuah kebiasaan turun-temurun saat gelaran pacu jalur berlangsung.
Ribuan masyarakat Kuansing yang merantau ke luar daerah menyempatkan diri hadir untuk menyaksikan rangkaian helat ini. Tidak itu saja, warga asli yang datang saat pacu jalur lebih banyak daripada warga yang pulang saat Lebaran.
Seiring bergulirnya waktu, pacu jalur tradisional Kuansing telah menjadi event pariwisata nasional juga menjadi event wisata unggulan bagi Pemprov Riau.
Pacu Jalur-Long Boat Race, Parade Budaya Anak Negeri dan Randai Kuantan itu digelar setiap 25-28 Agustus, di Tepian Narosa.
Rata-rata pengunjung yang menyaksikan pesta rakyat tersebut mencapai 200 ribu orang per harinya. Dalam lima tahun terakhir, peserta dalam ajang ini tidak hanya dari luar daerah Kuansing seperti Jambi dan Sumatra Barat. Tim dari Malaysia, Brunei, dan Singapura juga turut berlaga. Setiap jalur didayung oleh sekitar 40-60 orang.
Biasanya gelaran pesta rakyat ini dikemas dalam satu paket rangkaian kegiatan. Di antaranya maelo jalur, pacu jalur tradisional, pacu jalur mini yang dilanju
tkan dengan wisata Sungai Batang Kuantan dengan menggunakan perahu begand-uang, perahu kajang, perahu berando. dan perahu gulang-gulang.
Tokoh masyarakat Kuansing Harmonise mengatakan setiap jalur-sampan memiliki prosesi ritualisme sebelum dipahat dalam bentuk seni ukir tradisional yang unik. Pengerjaan untuk sebuah jalur bagi satu kaum (kampung) di Kuansing dilakukan secara kolosaJ dengan penuh semangat.
Pelangi Indah Cahaya Biru Riau Pos Lolos ke Final 9 Jalur Bersaing

LUBUK AMBACANG - Sebanyak sembilan jalur, setelah mengadu ‘’kekuatan’’ dalam perpacuan hari kedua, Jumat (16/7), akhirnya masuk ke putaran final yang akan dilangsungkan hari ini, Sabtu (17/7) di arena pacuan jalur Tepian Gudang Pulau Gobah Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan.

Dari sembilan jalur yang lolos ke babak final, salah satunya termasuk Jalur Pelangi Indah Cahaya Biru Riau Pos Desa Koto Kombu Kecamatan Hulu Kuantan yang sukses menumbangkan Jalur Pendekar Bukit Tanpa Nama Desa Bukit Perdusunan Kecamatan Kuantan Mudik.

Ketua Jalur Pelangi Indah Cahaya Biru Riau Pos Syamsudin Hasbi yang juga Ketua Umum Pacu Jalur Hulu Kuantan mengatakan, keberhasilan tersebut harus dipertahankan di putaran final, Sabtu petang ini.

Keberhasilan ini, kata Syamsudin, adalah berkat kekompakan dan kerja keras anak pacuan. Padahal Pelangi Indah Cahaya Biru Riau Pos adalah jalur yang sudah cukup lama yakni dibuat 2004 lalu. Ketika itu masih bernama Si Guntung Sati Riau Pos. Ini semua juga tidak lepas dari kerja sama dan bantuan Riau Pos kepada anak jalur yang mensponsori jalur ini. Ia berharap Jalur Pelangi Indah Cahaya Biru Riau Pos mampu mengukir prestasi gemilang tahun ini.

Sembilan jalur yang masuk babak final yakni, Jalur Ngiang Kuantan Cahayo Nagori Desa Kampung Biru Gunung Toar, Jalur Palimo Olang Putie Desa Sungai Ala Hulu Kuantan, Jalur Bintang Emas Cahaya Intan Desa Tanjung Hulu Kuantan, Jalur Cahaya Putih Mayang Maurai Desa Rantau Sialang Kuantan Mudik, Jalur Soriak Sarumpun Desa Pulau Binjai Kuantan Mudik, Jalur Pelangi Indah Cahaya Biru Riau Pos Desa Koto Kombu Hulu Kuantan, Jalur Lipan Baro Raja Ponsel Desa Tanjang Hulu Kuantan, Jalur Kalojengking Tigo Jumbalang Desa Sungai Manau Kuantan Mudik dan Jalur Palimo Sati Desa Toar Kecamatan Gunung Toar.

Untuk masuk babak final, mereka harus berjuang keras, karena 17 jalur yang masuk ke putaran hari kedua, adalah jalur-jalur andalan dari tiga kecamatan yang ikut serta. Yakni Kecamatan Kuantan Mudik, Gunung Toar dan Kecamatan Hulu Kuantan.

Hiruk pikuk penonton di tengah cuaca yang sedikit mendung tersebut terlihat menyemarakkan suasana pacuan jalur. Di tribun pancang finis, nampak hadir Camat Hulu Kuantan Drs Akhyan Armofis, sejumlah pejabat Kuansing, Upika dan tokoh masyarakat.

Camat Hulu Kuantan Drs Akhyan Armofis menyebutkan, hingga pelaksanaan pacu jalur hari kedua berlangsung aman dan lancar. Ini juga diungkapkan Ketua Umum Panitia Pacu Jalur Rayon II di Kecamatan Hulu Kuantan Syamsudin Hasbi.

Anggota DPRD Kuansing asal Hulu Kuantan menyebutkan, hingga pelaksanaan pacuan jalur hari kedua, berlangsung dengan aman dan lancar. Ia berharap, kondisi yang tertib aman dan lancar hingga tetap terjaga hingga perpacuan jalur tuntas.

‘’Kita berharap, pelaksanaan pacu jalur di Kecamatan Hulu Kuantan 2010 ini berjalan dengan aman dan lancar hingga penutupan besok. Karena itu, kita berharap bantuan dan dukungan seluruh peserta, panitia dan masyarakat lainnya yang hadir,’’ ujar Syamsudin Hasbi.

Sebelum pelaksanaan pacu jalur rayon II di Kecamatan Hulu Kuantan ini, saat pencabutan undian pacu, panitia pelaksana sudah mengingatkan agar seluruh peserta pacu jalur dapat turut membantu kemanan dan ketertiban. Karena ini adalah tradisi dan budaya kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuansing yang harus bersama-sama dijaga dan dilestarikan.



35 Jalur Bertarung di Tepian Gudang Pulau Gobah
16 Juli 2010

SUNGAI PINANG - Sebanyak 35 jalur dari tiga kecamatan memastikan ikut dalam pacu jalur rayon II di Tepian Gudang Pulau Gobang Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan. Pacuan jalur rayon II di Kecamatan Hulu Kuantan ini dibuka langsung Bupati Kuansing, Kamis (15/7) siang.

Selain Bupati H Sukarmis, hadir Ketua DPRD Muslim SSos, Wakil Bupati Drs H Mursini MSi, Kasdim 0302 Inhu, Asisten, Kepala Dinas, kepala badan, camat, kabag, serta penghulu dan masyarakat Hulu Kuantan yang membanjiri arena pacu jalur.

Pembukaan pacu jalur rayon II di Kecamatan Hulu Kuantan ini ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan Bupati Kuansing H Sukarmis, penyerahan pendayung dan piala bergilir Bupati Kuansing kepada panitia jalur.

Menurut Ketua Umum Panitia Pacu Jalur rayon II Kecamatan Hulu Kuantan Syamsudin Hasbi menyebutkan, pacu jalur mengandung makna filosofis yang tinggi, yakni kegotong-royongan, sportivitas untuk melestarikan tradisi dan budaya pacu jalur ini.

Pada 2010 ini, sebanyak 35 jalur ikut ambil bagian. Mereka berasal dari Kecamatan Hulu Kuantan sebagai tuan rumah sebanyak 12 jalur, Kecamatan Kuantan Mudik 15 jalur dan Kecamatan Gunung Toar sebanyak 8 buah jalur. Syamsudin Hasbi berharap pelaksanaan pacu jalur di Hulu Kuantan bisa berjalan dengan tertib, aman dan lancar.

Hal ini juga diungkapkan Camat Hulu Kuantan Drs Akhyan Armofis. Menurutnya, pelaksanaan pacu jalur di tingkat Kecamatan Hulu Kuantan setiap tahun terus dilaksanakan. Tahun 2009 lalu, Kecamatan Kuantan Mudik menjadi tua rumah rayon II, dan di tahun 2010 ini Kecamatan Hulu Kuantan yang menjadi tuan rumah pelaksanaan.

Dikatakannya, pada tahun ini Kecamatan Hulu Kuantan sangat bersyukur. Karena kue pembanguna di Hulu Kuantan dirasakan lebih merata diperoleh. Bahkan saat ini tak ada desa di Hulu Kuantan yang tidak mendapatkan kue pembangunan. Untuk itu, Akhyan mengajak agar masyarakat Kecamatan Hulu Kuantan berterimakasih atas apa yang sudah dilakukan Pemkab Kuansing.

Bupati Kuansing H Sukarmis sendiri saat pembukaan pacu jalur rayon II di Tepian Gudang Pulau Gobah menyebutkan, kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi. Pada tahun ini, kegiatan pacu jalur tingkat kecamatan dilaksanakan tiga rayon. Pertama di Kecamatan Inuman, rayon II di Kecamatan Hulu Kuantan dan rayon III di Kecamatan Pangean.